kamarang.com, Tasikmalaya – Beberapa bulan kebelakang, masyarakat gencar menyoroti Pemerintah Kota Tasikmalaya terkait penanganan Covid-19. Diantaranya pada hal persiapan, penganggaran dan pelaksanaan.
Beberapa elemen masyarakat yang terwakili di beberapa organisasi seperti Lsm, lembaga pemerhati dan berbagai aktivis lainnya, menggeliat memperhatikan gerak-gerik Pemerintah dalam penanganan Covid-19.
Banyak diantaranya masyarakat mengkritik perkara penganggaran untuk covid-19, dari mulai usulan anggaran sampai penyerapannya. Lalu, keinginan masyarakat yang aktif mengkritik tidak ada kepentingan lain selain aman dan selamatnya anggaran tersebut.
Mengingat, kemungkinan terjadi korupsi, kolusi dan nepotisme pada anggaran tersebut sangatlah besar. Maka dari itu banyak masyarakat yang menuntut keterbukaan informasi anggaran yang disiapkan sampai yang sudah terlaksana, dan kita punya hak untuk mengetahuinya.
Hal tersebut seperti yang diungkapkan Dede Haris Asy’ari, aktivis muda Kota Tasikmalaya. Menurutnya, peran pemerintah sangat penting dalam menjaga kualitas dan mutu penanganan c ovid-19 ini. Oleh karena itu, lanjut Dede, pemerintah harus kuat dan tidak boleh baper dalam menerima kritikan-kritikan yang sangat masif.
“Karena yang paling kuat adalah pemerintah dengan kekuasaannya yang bisa menentukan kesiapan dan keamanan penyelenggaraan penanganan wabah ini, dalam hal ini Gugus tugas, baik beberapa sektor yang di beri wewenang ataupun siapa saja yang di beri tanggungjawab. Pemerintah harus kuat dalam menerima kritik-kritik, jangan baper,” pungkasnya. (Red)
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.